Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Cerita Masa Kecil: Saya Itu Anak Introvert
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Wamenparekraf ) Angela Tanoesoedibjo menceritakan momen masa kecilnya sebagai anak pertama dari pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo. Cerita masa kecilnya itu dibagikannya lewat tayangan The Famous di RCTI+.
Angela Tanoesoedibjo mengatakan, saat kecil dia merupakan sosok anak yang introvert dan keras kepala. Namun di balik keras kepalanya, dia merupakan anak perempuan yang penurut.
“Kalau masih kecil, saya itu anak yang introvert sebetulnya. Anak yang keras kepala tapi saya kayaknya termasuk anak yang nurut. Jadi, walaupun sedikit ngambek gitu ya, tapi pasti nurut ujung-ujungnya,” kata Angela Tanoesoedibjo dalam tayangan ‘Spesial HUT MNC Group: The Famous: Independent Woman’ di RCTI+, Minggu (7/11/2021).
Kini sukses menjadi Wamenparekraf serta pernah menjabat sebagai Managing Director RCTI dan GTV, ketika kecil, Angela rupanya tidak mempunyai cita-cita layaknya anak sebayanya. Alih-alih memilih menjadi dokter maupun polisi, perempuan kelahiran 23 April 1987 ini justru ingin bermanfaat bagi orang lain.
“Saya enggak pernah punya cita-cita yang spesifik. Kalau anak kecil kan kalau ditanya ingin jadi apa, yang populer itu kan dokter, polisi. Saya kalau ditanya, saya ingin menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bagi masyarakat secara general, tanpa tahu jadi apa ujungnya,” ujarnya.
Demi mewujudkan cita-citanya, Angela Tanoesoedibjo juga membagikan nilai-nilai yang sudah dipegangnya sejak dia kecil. Ada tiga nilai yang ditanamkan kepada dirinya sejak kecil dan itu mengakar hingga sekarang.
“Kalau nilai-nilai, banyak sih yang selalu ditanamkan dari kecil. Tetapi yang utama, pasti bersandar kepada Tuhan, itu nomor satu,” kata sulung dari lima bersaudara itu.
Kemudian, nilai-nilai lain yang tak kalah penting adalah menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan selalu ingat untuk berbagi.
“Tidak hanya jadi pribadi yang bertanggung jawab, tapi juga pribadi yang reliable, itu selalu ditanamkan ke diri kita. Dan ketiga, selalu berbagi, karena bapak saya terutama, percaya kalau walaupun kita dalam kondisi sulit, bila kita berbagi, pasti kembali lagi berkatnya kepada kita,” kata Angela Tanoesoedibjo.
Angela Tanoesoedibjo mengatakan, saat kecil dia merupakan sosok anak yang introvert dan keras kepala. Namun di balik keras kepalanya, dia merupakan anak perempuan yang penurut.
“Kalau masih kecil, saya itu anak yang introvert sebetulnya. Anak yang keras kepala tapi saya kayaknya termasuk anak yang nurut. Jadi, walaupun sedikit ngambek gitu ya, tapi pasti nurut ujung-ujungnya,” kata Angela Tanoesoedibjo dalam tayangan ‘Spesial HUT MNC Group: The Famous: Independent Woman’ di RCTI+, Minggu (7/11/2021).
Kini sukses menjadi Wamenparekraf serta pernah menjabat sebagai Managing Director RCTI dan GTV, ketika kecil, Angela rupanya tidak mempunyai cita-cita layaknya anak sebayanya. Alih-alih memilih menjadi dokter maupun polisi, perempuan kelahiran 23 April 1987 ini justru ingin bermanfaat bagi orang lain.
“Saya enggak pernah punya cita-cita yang spesifik. Kalau anak kecil kan kalau ditanya ingin jadi apa, yang populer itu kan dokter, polisi. Saya kalau ditanya, saya ingin menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bagi masyarakat secara general, tanpa tahu jadi apa ujungnya,” ujarnya.
Demi mewujudkan cita-citanya, Angela Tanoesoedibjo juga membagikan nilai-nilai yang sudah dipegangnya sejak dia kecil. Ada tiga nilai yang ditanamkan kepada dirinya sejak kecil dan itu mengakar hingga sekarang.
“Kalau nilai-nilai, banyak sih yang selalu ditanamkan dari kecil. Tetapi yang utama, pasti bersandar kepada Tuhan, itu nomor satu,” kata sulung dari lima bersaudara itu.
Kemudian, nilai-nilai lain yang tak kalah penting adalah menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan selalu ingat untuk berbagi.
“Tidak hanya jadi pribadi yang bertanggung jawab, tapi juga pribadi yang reliable, itu selalu ditanamkan ke diri kita. Dan ketiga, selalu berbagi, karena bapak saya terutama, percaya kalau walaupun kita dalam kondisi sulit, bila kita berbagi, pasti kembali lagi berkatnya kepada kita,” kata Angela Tanoesoedibjo.
(hri)